Kepala Kantor Satpol PP Tarakan Dison SH menyampaikan, pihaknya akan terus mengintensifkan razia Kartu Tanda Penduduk (KTP). Untuk itu, bagi warga dari luar daerah yang datang ke Tarakan maupun warga kota ini yang telah wajib ber-KTP, agar melengkapi identitas dirinya.
“Jika ternyata para pendatang ini meremehkan mekanisme pendataan penduduk di Tarakan, enggan melapor dan tidak punya KTP, siap-siap saja terjaring razia Satpol PP dan akan disidangkan,” tegas Dison. Lanjutnya, razia KTP ini akan lebih diintensifkan pada patroli malam hari. Tak hanya di kawasan perkotaan, namun personel Satpol PP juga dikerahkan merazia sampai ke Tarakan bagian utara, Juata. Tambah Dison, penertiban kartu pengenal penduduk ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah agar Tarakan kembali kondusif pasca peristiwa kelabu lalu.
“Jadi apabila ada yang tertangkap karena KTP-nya bermasalah, seperti sudah kedaluwarsa, atau tertinggal atau tidak memiliki identitas, pasti kami sidangkan. Ini juga sikap antisipasi kami setelah kerusuhan, karena dari kejadian itu rawan sekali masuk warga daerah lain ke Tarakan,” ungkapnya kepada Radar Tarakan.
“Dari razia yang kami lakukan pasca konflik, baru 1 warga yang terjaring karena tidak dapat menunjukkan KTP-nya. Kemungkinan diintensifkan razia ini, warga yang terjaring akan semakin banyak dengan kasus yang berbeda-beda. Malah dari razia ini kita bisa menemukan pasangan di luar nikah yang kumpul kebo, atau korban trafficking,” sambungnya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada seluruh ketua RT bisa mengkoordinir warganya untuk segera mengurus pembuatan KTP. Bahkan harus berkoordinasi dan segera melaporkan kepada pihak Kelurahan dan Kecamatan serta pihak kepolisian, jika diketahui ada warga pendatang yang gelagatnya mencurigakan.“Hal itu untuk mengantisipasi pemukiman yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti teroris, DPO dan lainnya. Dan Satpol PP juga tidak hanya patroli merazia ke seluruh daerah di Tarakan, tahun depan (2011) razia rutin akan dilakukan di pelabuhan-pelabuhan yang menjadi akses masuknya pendatang. Seperti di pelabuhan Malundung, Pelabuhan Tengkayu II lalu pendataan di tempat-tempat hiburan. Semoga semua pihak bisa bekerja sama menciptakan keamanan di Tarakan,” pungkasnya.
“Jika ternyata para pendatang ini meremehkan mekanisme pendataan penduduk di Tarakan, enggan melapor dan tidak punya KTP, siap-siap saja terjaring razia Satpol PP dan akan disidangkan,” tegas Dison. Lanjutnya, razia KTP ini akan lebih diintensifkan pada patroli malam hari. Tak hanya di kawasan perkotaan, namun personel Satpol PP juga dikerahkan merazia sampai ke Tarakan bagian utara, Juata. Tambah Dison, penertiban kartu pengenal penduduk ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah agar Tarakan kembali kondusif pasca peristiwa kelabu lalu.
“Jadi apabila ada yang tertangkap karena KTP-nya bermasalah, seperti sudah kedaluwarsa, atau tertinggal atau tidak memiliki identitas, pasti kami sidangkan. Ini juga sikap antisipasi kami setelah kerusuhan, karena dari kejadian itu rawan sekali masuk warga daerah lain ke Tarakan,” ungkapnya kepada Radar Tarakan.
“Dari razia yang kami lakukan pasca konflik, baru 1 warga yang terjaring karena tidak dapat menunjukkan KTP-nya. Kemungkinan diintensifkan razia ini, warga yang terjaring akan semakin banyak dengan kasus yang berbeda-beda. Malah dari razia ini kita bisa menemukan pasangan di luar nikah yang kumpul kebo, atau korban trafficking,” sambungnya.
Untuk itu, ia menghimbau kepada seluruh ketua RT bisa mengkoordinir warganya untuk segera mengurus pembuatan KTP. Bahkan harus berkoordinasi dan segera melaporkan kepada pihak Kelurahan dan Kecamatan serta pihak kepolisian, jika diketahui ada warga pendatang yang gelagatnya mencurigakan.“Hal itu untuk mengantisipasi pemukiman yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti teroris, DPO dan lainnya. Dan Satpol PP juga tidak hanya patroli merazia ke seluruh daerah di Tarakan, tahun depan (2011) razia rutin akan dilakukan di pelabuhan-pelabuhan yang menjadi akses masuknya pendatang. Seperti di pelabuhan Malundung, Pelabuhan Tengkayu II lalu pendataan di tempat-tempat hiburan. Semoga semua pihak bisa bekerja sama menciptakan keamanan di Tarakan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar