Blogger Widgets
Wellcome To My Blog Devi Fitzgerald

Senin, 15 November 2010

Fenomena Awan Aneh, Gunung Merapi

awan berbentuk PETRUK


Peristiwa tersebut berhasil diabadikan Suswanto (43), warga Desa Sudimoro, Pucang Anom, Kecamatan Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, dengan kamera miliknya. Awan mirip sosok Petruk, salah satu tokoh dalam dunia pewayangan itu terlihat pada Selasa 26 Oktober sekira pukul 17.00 WIB
Disebutkan, awan di atas puncak Merapi itu membentuk pola kepala Petruk dengan hidung panjang dan kuncir rambut melengkung ke atas. Sosoknya menghadap ke arah Selatan, yaitu Yogyakarta. Dari depan rumah Suswanto ke puncak Merapi sekira 13 kilometer.
Bagi masyarakat di Lereng Merapi sosok Petruk memiliki mitos dan misteri sendiri. Mereka menyakini Gunung Merapi dikuasai sosok gaib, yaitu Mbah Petruk, sang penunggu Merapi.

Mereka menduga, Petruk memperlihatkan diri sebagai tanda bakal ada bencana besar di Gunung Merapi. Mbah Sihur, (54) warga Desa Gaten, Desa Ketunggeng, Srumbung, menyatakan munculnya awan berbentuk kepala Petruk menyakini sebagai peringatan bagi warga sekitar Merapi agar menyingkir. “Dengan melihat arahnya yang ke selatan sudah terbukti yang parah terkena letusan Merapi adalah Yogya,” ujarnya.
Mbah Sihur menyakini Mbah Petruk bersemayam di dalam kawah Merapi. Kepercayaan tentang Petruk tak lepas dari sejarah peralihan Hindu Majapahit ke Islam Demak. Masyarakat sekitar Merapi menyakini Petruk sebagai sosok sabdo palon lolo gendong yaitu penasihat Raja Majapahit Barawijaya V.
Di akhir masa kejayaan Majapahit dan masuknya Demak, Brawijaya V memilih berdiam di Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini dilakukan karena dia menolak masuk Islam.
Maka sabdo palon pun memilih mengikuti jajak sang raja, hanya saja dia tidak ikut ke Gunung Lawu tapi ke Gunung Merapi sebagai tampat tinggalnya. Sebagai peringatan terhadap lawan-lawan politiknya yang tengah berkuasa saat itu, dia mengangkat sumpah bahwa kelak akan menagih janji penguasa negeri tentang amanahnya menyejahterakan rakyat.
Masyarakat Lereng Merapi menyakini bahwa letusan gunung teraktif di Indonesia sejak tanggal 26 Oktober lalu merupakan peringatan bahwa penguasa negeri ini telah lalai menjalankan amanah mensejahterakan rakyat. “Jadi dia marah dan menagih janji penguasa,” tandasnya.

awan berbentuk MBAH MARIDJAN

Sang juru kunci Merapi tersebut memang begitu melekat dengan Gunung Merapi. Walaupun tidak mau dibilang sakti namun pasti semua setuju bahwa insting alam dan ilmu indera ke enam beliau memang sangat mumpuni. Sampai mati pun Mbah Maridjan mengundang decak kagum.
Asap mbah marijan terbentuk dari awan panas merapi terlihat sedang tersenyum. Selamat jalan ya mbah.

awan berbentuk lafadz ALLAH

 
Foto letusan Gunung Merapi yang membentuk lafaz Allah ini diambil oleh seorang mahasiswa dari UGM Jogja yang berdomisili di Klaten bernama Hason Suseno.
Apakah dengan foto yang berbentuk lafadz Allah ini pertanda bahwa Allah sedang menunjukkan kekuasaannya? Apakah munculnya tulisan Allah dalam awan letusan Gunung Merapi juga pertanda bahwa kiamat sudah dekat seperti kata sebagian orang dalam memahami fenomena hujan darah di India. Atau gumpalan awan yang membentuk tulisan Allah ini hanyalah awan biasa yang tidak mempunyai arti apa-apa? Bagaimana menurut pendapat Anda?
Tapi yang paling penting, di balik setiap kejadian ada campur tangan Yang Kuasa. Tujuannya adalah agar manusia ingat dan kembali kepada kodratnya sebagai makhluk yang wajib berserah diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar