Situasi Kota Tarakan, Kalimantan Timur, makin mencekam. Pagi ini, Rabu (29/9), 2 mayat tergeletak di jalan Yos Sudarso.
Kondisi 2 mayat tersebut dikabarkan penuh dengan luka sabetan senjata tajam. Kepala mayat disebut-sebut hampir putus. Bercak darah menempel di jalan.
"Ada 2 mayat tadi pagi. Belum ada yang ambil. Sepertinya korban dari suku Bugis," ujar salah satu warga jalan Jembatan Besi, Tarakan, Ishak kepada INILAH.COM.
Selasa (28/9) malam, terjadi peperangan antara suku Bugis Letta dan suku Tidung. Bentrok ini dipicu tewasnya Abdullah (50), seorang tokoh masyarakat, di Perumahan Juwata Permai Minggu malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Disebut-sebut, Abdullah merupakan tokoh masyarakat dari suku Tidung. Pada Senin siang, warga yang marah kemudian membakar dua rumah yang diduga milik para pelaku pembunuhan dari suku Bugis Letta.
Sejumlah kawasan yang merupakan pemukiman kelompok massa yang diduga pelaku pembunuhan terhadap Abdullah adalah dearah Selumit, Beringin, Kampung Pukat dan kawasan THM juga terlihat sepi.
"Masih sepi, warga takut dan banyak yang mengungsi keluar daerah," ujarnya.
Selain itu, Ishak mengatakan, warga jalan Jembatan Besi terus berjaga-jaga sejak Minggu malam. Warga berusaha mencegah kerusuhan menyebar ke daerah-daerah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar