Blogger Widgets
Wellcome To My Blog Devi Fitzgerald

Jumat, 01 Oktober 2010

Kerusuhan dorong inflasi Tarakan

Kerusuhan yang diduga terjadi karena konflik antarsuku di Tarakan, Kalimantan Timur pada akhir September lalu turut mempengaruhi laju inflasi di kota itu.

Inflasi kota Tarakan tercatat yang paling tinggi dibandingkan dengan laju inflasi kota lainnya di Indonesia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan laju inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh sektor riil, tetapi juga persoalan arus distribusi.

“[Inflasi] Tarakan tertinggi 1,8%. Ini menunjukan inflasi tidak saja ditentukan oleh supply dan demand, tetapi juga masalah suasana kondusif dari masing-masing daerah karena suasana bisa mengganggu distribusi barang dan jasa,” katanya dalam konferensi pers di kantornya hari ini.

Adapun, laju inflasi nasional sepanjang September tercatat 0,44% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 123,21. Dari 66 kota IHK, 57 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,8% dengan IHK 139,74.

“Ini contoh konkrit bahwa apa yang terjadi di Tarakan memberikan catatan inflasi tertinggi di September 2010,” katanya.

Rusman berharap laju inflasi di Tarakan bulan depan sudah bisa menurun seiring dengan suasana yang kembali pulih.

Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Batam yakni 0,03% dengan IHK 118,32. Deflasi tertinggi terjadi di Lhoksemawe 1,28% dengan IHK 121,18 dan terendah di Medan 0,20% dengan IHK 122,38.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar